- Sintesis asam sinamat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu reaksi knoevenagel dan reaksi perkin. Kedua reaksi tersebut sama-sama menggunakan benzaldehid dan katalis basa. Namun mengapa reaksi knoevenagel lebih sering digunakan sebagai reaksi pada sintesis asam sinamat? (Kelantan)
- Pada blog saya dijelaskan mengenai reaksi sintesis Asam sinamat melalui reaksi hidrolisis metil sinamat. Reaksi hidrolisis ini dapat memberikan rendemen hingga 85%. seperti pada gambar :
Pada reaksi tersebut hanya dijelaskan reaksi secara umum. Bagaimana mekanisme lengkap dari reaksi hidrolisis metil sinamat untuk sintesis Asam sinamat tersebut? (Siti) - Katalis basa, NaOH, yang digunakan dalam reaksi hidrolisis sangat berperan. Hidrolisis metil sinamat dengan basa berlangsung dalam dua tahap seperti yang telah disebutkan di blog saya. Apa yang terjadi apabila reaksi asam sinamat dengan fenol menggunakan katalis SOCl2? (Dwi)
- Asam sinamat dapat dihasilkan melalui reaksi antara metil sinamat dengan katalis basa seperti natrium hidroksida yang mana katalis basa ini menyerang gugus karbonil dari metil sinamat dan membentuk intermediet tetrahedral. Apa yang akan terjadi jika katalis yang digunakan ialah katalis asam seperti asam sulfat? (Dewi)
- Reaksi Knoevenagel memiliki efek mirip dengan kondensasi aldol, tetapi memiliki kekhususan. Kekhususan apa yang menyebabkan reaksi knoevenagel memiliki efek mirip dengan kondensasi aldol? (Erma J.)
- Kenapa katalis yang digunakan dalam sintesis asam sinamat dari asam manolat dan benzaldehida menggunakan katalis dietilamina ? (Denora)
- Sintesis asam sinamat dapat dilakukan melalui reaksi kondensasi knoevenagel dan reaksi perkin. Di antara reaksi berikut manakah yang dapat menghasilkan jumlah senyawa yang banyak? (Risa)
Sabtu, 26 September 2020
Desain Sintesis Asam Sinamat dan Mekanismenya
Senin, 21 September 2020
Desain Sintesis Aspirin dan Mekanismenya
- Aspirin bereaksi hidrolisis dengan NaOH sebagai berikut :
- Aspirin dapat bereksi hidrolisis dengan air sebagai berikut
Minggu, 13 September 2020
Kontrol Termodinamika dan Kontrol Kinetika dalam Sintesis Senyawa Organik
Kontrol Termodinamika dan Kontrol Kinetika
Kinetika kimia
adalah ilmu yang mempelajari laju reaksi kimia, faktor yang mempengaruhi dan
kaitannya terhadap mekanisme reaksi. Sedangkan termodinamika adalah ilmu yang
mempelajari hubungan panas dan energi. Pada reaksi kimia organik, kontrol
termodinamika merupakan energi bebabs Gibbs (∆G) yang menyatakan reaksi yang
berlangsung spontan jika ∆G < 0, dan mengutamakan kestabilan produk.
Sedangkan kontrol kinetika merupakan tingkat reaksi atau harga orde yang menentukan
harga konstanta kecepatan reaksi (k) dan energi aktivasi (Ea) yang berguna
dalam penentuan laju atau kecepatan reaksi. Reaksi ini akan semakin cepat jika
harga k juga semakin besar atau harga Ea yang semakin kecil.
Pada reaksi
diatas, terbentuk 2 produk berupa produk B dan produk C. Energi bebas dari ∆GC
< ∆GB sehingga produk C lebih cepat terbentuk sesuai yang
dikatakan terkontrol secara kinetik, namun produk B yang terbentuk lebih stabil
daripada produk C. Pada reaksi yang reversibel,
reaksi yang telah mendekati kesetimbangan produk C mula-mula membentuk kembali
reaktan A dan produk B yang lebih stabil tidak berkurang banyak (kembali tapi
sedikit disebabkan kestabilannya). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
produk B tersebut terkontrol secara termodinamika.
Produk tersebut
dikatakan terkontrol secara kinetika saat tidak ada satu pun reaksi yang
reversibel (irreversible) dan produk utamanya terbentuk sangat cepat. Sedangkan
produk yang terkontrol secara termodinamika saat reaksi mendominasi yaitu
reaksi reversibel dan produk yang dihasilkan merupakan produk yang paling
stabil. Produk dari kontrol termodinamika merupakan produk yang memiliki
temperatur tinggi, sedangkan produk dari kontrol kinetika merupakan produk yang
memiliki temperatur lebih rendah. Pada produk kontrol kinetika memiliki energi
aktivasi yang lebih rendah sehingga lebih mudah berlangsung, sedangkan produk
kontrol termodinamika itu terstruktur yang lebih stabil atau memiliki energi aktivasi yang tinggi.
Kontrol termodinamika dan kontrol kinetika pada reaksi kimia dapat menentukan komposisi dari campuran produk reaksi saat jalur bersaingan mengarah pada produk berbeda dan selektivitas karna pengaruh kondisi reaksi tersebut. Pada kondisi reaksi ini (suhu, tekanan atau pelarut) dapat mempengaruhi jalur reaksi, oleh sebab itu kontrol termodinamika atau kinetik merupakan satu kesatuan dari suatu reaksi kimia. Kedua kontrol tersebut disebut sebagai faktor termodinamika dan faktor kinetika. Berikut ini adalah uraian dari kedua faktor tersebut :
- Faktor termodinamika (stabilitas realitif dari produk). Pada suhu tinggi, reaksi berada di bawah kontrol termodinamika (ekuilibrium, kondisi reversibel) dan produk utamanya berada pada system yang lebih stabil.
- Faktor kinetik (kecepatan pembentukan produk). Pada suhu rendah, reaksi berada di bawah kontrol kinetik (tingkat, kondisi irreversible) dan produk utamanya merupakan produk hasil dari reaksi tercepat.
Contoh :
Pada reaksi
diatas dapat dilihat bahwa produk A berlangsung lebih cepat dibandingkan produk
B. hal ini disebabkan oleh basa yang lebih mudah menyerang atom H pada posisi
keenam daripada pada posisi kedua. Produk B lebih satabil secara termodinamika
dibandingkan produk A (∆G lebih rendah), tetapi produk A lebih cepat terbentuk
(∆G lebih rendah), sehingga dapat dikatakan bahwa produk tersebut terkontrol
secara kinetik. Namun, jika reaksi reversibel dan dibiarkan hingga mendekati
kesetimbangan maka produk yang dominan yaitu B. di bawah kondisi tersebut,
produk A yang mula-mula terbentuk kembali ke keadaan awal dan produk B yang
lebih stabil tidak akan berkurang banyak. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa produk tersebut terkontrol secara termodinamik.
Permasalahan:
- Kondisi reaksi seperti suhu, tekanan atau pelarut mempengaruhi jalur reaksi. Pada temperatur tinggi, reaksi dibawah kontrol termodinamika. Sedangkan pada temperatur rendah, reaksi di bawah kontrol kinetika. Jika reaksi berada pada temperatur ruang, apakah kontrol termodinamika atau kinetika yang mengendalikan reaksi tersebut? Jelaskan ! (Kelantan)
- Mengapa suhu dijadikan sebagai kunci utama atau faktor utama dalam kestabilan relatif dan kecepatan relatif dalam mengontrol sintesis senyawa kimia organik supaya produk yang diperoleh lebih stabil dan banyak ? (Bella)
- Dikatakan bahwasanya, kondisi reaksi seperti suhu, tekanan, pelarut akan mempengaruhi jalur reaksi mana yang lebih disukai, yakni terkendali secara kinetik maupun termodinamika. Dan kondisi tersebut hanya berlaku jika adanya energi aktivasi dari dua jalur yang berbeda. Nah, mengapa energi aktivasi menjadi faktor penting untuk mengetahui jalur mana yang lebih disukai yakni antara kontrol kinetika maupun termodinamika? (Khusnul)
- Bagaimanakah pengaruh kontrol kinetika maupun kontrol termodinamika terhadap energi yang dihasilkan dalam suatu reaksi? (Vika)
- Hal apa yang harus diperhatikan atau dilakukan dalam kontrol kinetika dan kontrol termodinamika untuk didapatnya produk hasil reaksi yang stabil? (Jony)
- Sebagaimana contoh yang telah saya paparkan, dinyatakan bahwa pada kontrol termodinamika produk yang terbentuk ialah B dengan suhu tinggi, apakah produk B ini tidak akan terbentuk jika suhu yang di gunakan ialah suhu rendah? (Dewi)
- Mengapa energi bebas produk dalam suatu reaksi harus lebih kecil dari pada energi reaktan yang menghasilkan ∆G negatif? (Andrika)
Selasa, 08 September 2020
Pembentukan Kerangka Karbon dan Transformasi Gugus Fungsi
A. Pembentukan Kerangka Karbon
Karbon adalah salah satu senyawa yang dapat membentuk rantai panjang dengan atomnya sendiri. Pencabangan adalah sesuatu yang umum dalam kerangka karbon. Kerangka dari semua molekul organik akan terbentuk dari ikatan C-C. Berikut ini ialah reaksi pembentukan ikatan karbon, yaitu:
1. Reaksi Grignard.
Reagen Grignard saat ditambahkan ke keton, aldehid, dan ester akan membentuk ikatan C-C. Reagen Grignard adalah alkil atau aril magnesium halida yang memiliki rumus RMgX. Reagen Grignard berfungsi sebagai nukleofil, menyerang atom karbon elektrofil dalam ikatan gugus karbonil.
2. Alkilasi Enolat
Enolat adalah nukleofil baik. Penambahan keton/ester dengan basa kuat yang kemudian sebuah alkil halida akan berguna untuk pembentukan ikatan C-C melalui reaksi SN2. Alkilasi terjadi jika anion enolat yang nukleofilik bereaksi dengan alkil halida berupa elektrofilik dan memaksa keluar melalui mekanisme reaksi SN2. Reaksi ini terjadi pada atom oksigen enolat/karbon alfa, namun secara normal terjadi pada atom karbon.
3. Reaksi Aldol
Reaksi aldol adalah reaksi penggabungan dua senyawa karbonil. Enolat yang direaksikan dengan aldehid dan keton akan membentuk ikatan C-C. Pembentukan suatu senyawa baru β-hidroksi karbonil.
4. Kondensasi Claisen
Sama seperti reaksi aldol, saat enolat direaksikan dengan ester untuk membentuk ikatan C-C. Produk yang dihasilkan yaitu ester β-keton.
B. Transformasi Gugus Fungsi
Ada gugus fungsi yang dapat dimasukkan dengan cara tertentu, namun ada yang tidak. Terkadang perlu interkonvensi atau transformasi gugus fungsi dengan cara lain, tanpa mempengaruhi bagian molekul lain. Suatu gugus fungsi dapat ditransformasi menjadi gugus fungsi lain dengan berbagai cara yaitu substitusi, adisi, eliminasi, oksidasi dan reduksi. Suatu molekul target dapat disintesis dengan menggabungkan fragmen melalui yang lebih kecil untuk membentuk molekul yang lebih besar atau sebaliknya dapat memecah ikatan untuk menghasilkan dua atau lebih molekul yang lebih kecil dari molekul yang besar.
1. Transformasi alkohol
2. Transformasi gugus amino
NH2 bersifat basa sehingga akan bereaksi sebagai nukleofil
3. Adisi Nukleofilik C=X
Permasalahan :
- Suatu gugus fungsi dapat ditransformasikan menjadi gugus fungsi lain dengan berbagai cara yaitu substitusi, adisi, eliminasi, oksidasi dan reduksi. Apakah suatu transformasi gugus fungsi dapat menggunakan lebih dari 1 cara untuk melakukan transformasi nya? Jelaskan dengan memberikan contoh reaksi yang bertransformasi! (Kelantan)
- Mengapa Enolat dapat bertindak sebagai nukleofil dalam reaksi tipe SN2 ? (Sandi)
- Bagaimanaita bisa mengetahui bahwa pada transformasi gugus fungsi itu melalui reaksi subtitusi ataupun eleminasi? (Nurkhalisah)
- Benzema tergolong ikatan karbon, apa yang menyebabkan benzena lebih cenderung mengalami reaksi? (Nadiya)
- Mengapa pembentukan ikatan C-C melalui reaksi radikal bebas tidak terkendali dan tidak dapat digunakan dalam sintesis sedangkan pemebentukan melalui reaksi ion lebih terkendali serta dapat digunakan dalam sintesis? (Ermawaty)
- Reaksi grignard termasuk salah satu reaksi pembentukan ikatan karbon. Mengapa organolitium nukleofil lebih kuat daripada gridnard yang sebanding ? (Zulia)
- Manipulasi gugus fungsi pada alkohol sangat diperlukan. Mengapa demikian? (Jony)
Turunan Steroid "Kolesterol, Ergosterol, Progesteron dan Estrogen & Testosteron, Metandienon Nandrolone Dekanoat, 4-Androstena-3 17-Dion"
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang didapat dari hasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid...

-
Gugus pelindung (gugus proteksi) merupakan suatu gugus fungsional yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak turut bereaksi...
-
Asam sinamat merupakan asam trans-3-fenil-propenoat (IUPAC) dan asam trans-β-fenilakrilat (trivial). Asam sinamat yang diperoleh dari sintes...
-
A. Pembentukan Kerangka Karbon Karbon adalah salah satu senyawa yang dapat membentuk rantai panjang dengan atomnya sendiri. Pencabangan adal...